Mutiara Hikmah
Mutiara Hikmah
Berbagi Kisah Para Nabi, Sahabat Nabi, Shalafush Shaleh, Tabi'ut Tabi'in, Hadist, Qoul, Fatwa, Ulama 'Ahlussunnah beserta sumber dan faidahnya.

🏷️ Saluran WhatsApp : https://whatsapp.com/channel/0029VaEoaDH8fewojMIGUD3J
📫 Telegram : http://t.me/mutiarahikmah_krw
🌎 Blog : http://mutiarahikmahkarawang.blogspot.com
📱 Link Grup WA : https://chat.whatsapp.com/D9DZxLZewuj5ZMdMy1n9N9

Semoga bermanfaat.
9 orang menyukai ini
4 Postingan
4 Foto
0 Video
0 Ulasan
Postingan Disematkan
Mencari Aib dan Kesalahan Orang

Beberapa hari belakangan, di satu dua tiga akun membuat postingan yang jelas-jelas berusaha mencari-cari cela dan aib saudaranya (Tajassus).

Ingatlah bahwa "Seburuk-buruk manusia adalah yang sibuk mengurusi kesalahan orang lain, ibarat seekor lalat yang hanya mencari-cari tempat yang kotor."

Dan ingatlah bahwasannya Tajassus/berprasangka buruk adalah dosa dan sedusta-dusta ucapan.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain."

: [QS. Al-Hujurat : 12]

Rasulullah ﷺ bersabda,

إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

"Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."

: [ HR. Bukhari no. 6064 dan Muslim no. 2563 ]

Apa yang menjadi penyebabnya ?

Penyakit hasad dan kedengkian telah menyebabkan terhijabnya antara dirinya dengan Rabb-Nya.

Dia lupa dan abai dengan aib dan celanya sendiri hingga sibuk mencari cela dan aib saudaranya.

Dia menempatkan kedudukannya terlalu tinggi hingga abai dan lupa sehingga tidak mampu melihat aib dan cela kesalahannya sendiri yang amat terlampau banyak.

Dia memandang keadaan dirinya seolah lebih baik, namun kenyataannya kebaikannya tidak ada seberat sehelai sayap seekor nyamuk, sekalipun di sisi Rabbnya.

Seandainya mereka ada yang takjub dan kagum melihatnya, sebenarnya yang mereka kagumi adalah kehebatan kuasa Allah ﷻ dalam menutupi aib-aibnya. Bukan keadaan dirinya, yang penuh dengan noda dan cela.

Seandainya Allah membuka sedikit saja aibnya, jangankan berteman, mendekat dan melihatnya saja sudah mual dan muntah.

Na'udzubillah.

Semoga Allah membuka hati dan pikirannya, dan segera kembali bertaubat dengan menyesali perbuatannya.

Berbicaralah dengan pijakan ilmu yang mu'tabar, dan sadari kapasitas diri sehingga tidak bicara pada bidang yang tidak dikuasai.

Dan untuk kita semua, semoga Allah ﷻ menjauhkan dari perilaku ghibah, tajassus, hasad dan prasangka buruk, serta merasa diri paling baik dan paling benar.

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِىْ سَتَرَعَلٰى عُيُوْبِىْ

Alhamdulillaahil ladzii satara ‘alaa ‘uyuubii

"Segala puji bagi Allah yang telah menutupi aibku."

✍🏻 : 17 Oktober 2024
Mencari Aib dan Kesalahan Orang Beberapa hari belakangan, di satu dua tiga akun membuat postingan yang jelas-jelas berusaha mencari-cari cela dan aib saudaranya (Tajassus). Ingatlah bahwa "Seburuk-buruk manusia adalah yang sibuk mengurusi kesalahan orang lain, ibarat seekor lalat yang hanya mencari-cari tempat yang kotor." Dan ingatlah bahwasannya Tajassus/berprasangka buruk adalah dosa dan sedusta-dusta ucapan. Allah Ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain." 📚 : [QS. Al-Hujurat : 12] Rasulullah ﷺ bersabda, إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا "Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." 📚 : [ HR. Bukhari no. 6064 dan Muslim no. 2563 ] Apa yang menjadi penyebabnya ? Penyakit hasad dan kedengkian telah menyebabkan terhijabnya antara dirinya dengan Rabb-Nya. Dia lupa dan abai dengan aib dan celanya sendiri hingga sibuk mencari cela dan aib saudaranya. Dia menempatkan kedudukannya terlalu tinggi hingga abai dan lupa sehingga tidak mampu melihat aib dan cela kesalahannya sendiri yang amat terlampau banyak. Dia memandang keadaan dirinya seolah lebih baik, namun kenyataannya kebaikannya tidak ada seberat sehelai sayap seekor nyamuk, sekalipun di sisi Rabbnya. Seandainya mereka ada yang takjub dan kagum melihatnya, sebenarnya yang mereka kagumi adalah kehebatan kuasa Allah ﷻ dalam menutupi aib-aibnya. Bukan keadaan dirinya, yang penuh dengan noda dan cela. Seandainya Allah membuka sedikit saja aibnya, jangankan berteman, mendekat dan melihatnya saja sudah mual dan muntah. Na'udzubillah. Semoga Allah membuka hati dan pikirannya, dan segera kembali bertaubat dengan menyesali perbuatannya. Berbicaralah dengan pijakan ilmu yang mu'tabar, dan sadari kapasitas diri sehingga tidak bicara pada bidang yang tidak dikuasai. Dan untuk kita semua, semoga Allah ﷻ menjauhkan dari perilaku ghibah, tajassus, hasad dan prasangka buruk, serta merasa diri paling baik dan paling benar. اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِىْ سَتَرَعَلٰى عُيُوْبِىْ Alhamdulillaahil ladzii satara ‘alaa ‘uyuubii "Segala puji bagi Allah yang telah menutupi aibku." ✍🏻 : 17 Oktober 2024
Cinta
1
· 0 Komentar ·0 Dibagikan ·209 Dilihat ·0 Ulasan
Postingan Terbaru
  • Mencari Aib dan Kesalahan Orang

    Beberapa hari belakangan, di satu dua tiga akun membuat postingan yang jelas-jelas berusaha mencari-cari cela dan aib saudaranya (Tajassus).

    Ingatlah bahwa "Seburuk-buruk manusia adalah yang sibuk mengurusi kesalahan orang lain, ibarat seekor lalat yang hanya mencari-cari tempat yang kotor."

    Dan ingatlah bahwasannya Tajassus/berprasangka buruk adalah dosa dan sedusta-dusta ucapan.

    Allah Ta’ala berfirman,

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا

    "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain."

    : [QS. Al-Hujurat : 12]

    Rasulullah ﷺ bersabda,

    إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

    "Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."

    : [ HR. Bukhari no. 6064 dan Muslim no. 2563 ]

    Apa yang menjadi penyebabnya ?

    Penyakit hasad dan kedengkian telah menyebabkan terhijabnya antara dirinya dengan Rabb-Nya.

    Dia lupa dan abai dengan aib dan celanya sendiri hingga sibuk mencari cela dan aib saudaranya.

    Dia menempatkan kedudukannya terlalu tinggi hingga abai dan lupa sehingga tidak mampu melihat aib dan cela kesalahannya sendiri yang amat terlampau banyak.

    Dia memandang keadaan dirinya seolah lebih baik, namun kenyataannya kebaikannya tidak ada seberat sehelai sayap seekor nyamuk, sekalipun di sisi Rabbnya.

    Seandainya mereka ada yang takjub dan kagum melihatnya, sebenarnya yang mereka kagumi adalah kehebatan kuasa Allah ﷻ dalam menutupi aib-aibnya. Bukan keadaan dirinya, yang penuh dengan noda dan cela.

    Seandainya Allah membuka sedikit saja aibnya, jangankan berteman, mendekat dan melihatnya saja sudah mual dan muntah.

    Na'udzubillah.

    Semoga Allah membuka hati dan pikirannya, dan segera kembali bertaubat dengan menyesali perbuatannya.

    Berbicaralah dengan pijakan ilmu yang mu'tabar, dan sadari kapasitas diri sehingga tidak bicara pada bidang yang tidak dikuasai.

    Dan untuk kita semua, semoga Allah ﷻ menjauhkan dari perilaku ghibah, tajassus, hasad dan prasangka buruk, serta merasa diri paling baik dan paling benar.

    اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِىْ سَتَرَعَلٰى عُيُوْبِىْ

    Alhamdulillaahil ladzii satara ‘alaa ‘uyuubii

    "Segala puji bagi Allah yang telah menutupi aibku."

    ✍🏻 : 17 Oktober 2024
    Mencari Aib dan Kesalahan Orang Beberapa hari belakangan, di satu dua tiga akun membuat postingan yang jelas-jelas berusaha mencari-cari cela dan aib saudaranya (Tajassus). Ingatlah bahwa "Seburuk-buruk manusia adalah yang sibuk mengurusi kesalahan orang lain, ibarat seekor lalat yang hanya mencari-cari tempat yang kotor." Dan ingatlah bahwasannya Tajassus/berprasangka buruk adalah dosa dan sedusta-dusta ucapan. Allah Ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain." 📚 : [QS. Al-Hujurat : 12] Rasulullah ﷺ bersabda, إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا "Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." 📚 : [ HR. Bukhari no. 6064 dan Muslim no. 2563 ] Apa yang menjadi penyebabnya ? Penyakit hasad dan kedengkian telah menyebabkan terhijabnya antara dirinya dengan Rabb-Nya. Dia lupa dan abai dengan aib dan celanya sendiri hingga sibuk mencari cela dan aib saudaranya. Dia menempatkan kedudukannya terlalu tinggi hingga abai dan lupa sehingga tidak mampu melihat aib dan cela kesalahannya sendiri yang amat terlampau banyak. Dia memandang keadaan dirinya seolah lebih baik, namun kenyataannya kebaikannya tidak ada seberat sehelai sayap seekor nyamuk, sekalipun di sisi Rabbnya. Seandainya mereka ada yang takjub dan kagum melihatnya, sebenarnya yang mereka kagumi adalah kehebatan kuasa Allah ﷻ dalam menutupi aib-aibnya. Bukan keadaan dirinya, yang penuh dengan noda dan cela. Seandainya Allah membuka sedikit saja aibnya, jangankan berteman, mendekat dan melihatnya saja sudah mual dan muntah. Na'udzubillah. Semoga Allah membuka hati dan pikirannya, dan segera kembali bertaubat dengan menyesali perbuatannya. Berbicaralah dengan pijakan ilmu yang mu'tabar, dan sadari kapasitas diri sehingga tidak bicara pada bidang yang tidak dikuasai. Dan untuk kita semua, semoga Allah ﷻ menjauhkan dari perilaku ghibah, tajassus, hasad dan prasangka buruk, serta merasa diri paling baik dan paling benar. اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِىْ سَتَرَعَلٰى عُيُوْبِىْ Alhamdulillaahil ladzii satara ‘alaa ‘uyuubii "Segala puji bagi Allah yang telah menutupi aibku." ✍🏻 : 17 Oktober 2024
    Cinta
    1
    · 0 Komentar ·0 Dibagikan ·209 Dilihat ·0 Ulasan
  • Menunda Sesuatu

    Al-Hâsân al-Bâsrī (w.110H) رحمه الله berkata :

    “Wahai orang-orang muda, aku peringatkan kamu tentang penundaan, (dengan mengatakan): ‘Sebentar lagi aku akan melakukan ini’, dan ‘sebentar lagi aku akan melakukan itu’.

    : [ Qâsr al-Amâl 212 ]
    ✍🏻 : Karawang, 16 Oktober 2024
    Saluran WhatsApp : https://whatsapp.com/channel/0029VaEoaDH8fewojMIGUD3J
    Grup WA : https://chat.whatsapp.com/D9DZxLZewuj5ZMdMy1n9N9
    Telegram : http://t.me/mutiarahikmah_krw
    Menunda Sesuatu Al-Hâsân al-Bâsrī (w.110H) رحمه الله berkata : “Wahai orang-orang muda, aku peringatkan kamu tentang penundaan, (dengan mengatakan): ‘Sebentar lagi aku akan melakukan ini’, dan ‘sebentar lagi aku akan melakukan itu’. 📚 : [ Qâsr al-Amâl 212 ] ✍🏻 : Karawang, 16 Oktober 2024 🏷️ Saluran WhatsApp : https://whatsapp.com/channel/0029VaEoaDH8fewojMIGUD3J 📱Grup WA : https://chat.whatsapp.com/D9DZxLZewuj5ZMdMy1n9N9 📪 Telegram : http://t.me/mutiarahikmah_krw
    Cinta
    Suka
    Yay
    8
    · 1 Komentar ·0 Dibagikan ·252 Dilihat ·0 Ulasan
  • Cinta
    Wow
    Suka
    6
    · 1 Komentar ·0 Dibagikan ·240 Dilihat ·0 Ulasan
  • Cinta
    Haha
    3
    · 1 Komentar ·0 Dibagikan ·238 Dilihat ·0 Ulasan
Postingan Lainnya
KuySocial https://www.kuysocial.com