Nathan Rosen: Fisikawan Teoretis di Balik Lubang Cacing

Nathan Rosen adalah seorang fisikawan teoretis yang dikenal luas karena kontribusinya dalam fisika kuantum dan relativitas umum. Lahir pada 22 Maret 1909 di Brooklyn, New York, Rosen menjadi salah satu ilmuwan yang berperan penting dalam menjembatani pemahaman kita tentang hubungan antara relativitas dan mekanika kuantum. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah kolaborasinya dengan Albert Einstein dan Boris Podolsky, yang menghasilkan makalah terkenal tentang Einstein-Podolsky-Rosen (EPR) Paradox pada tahun 1935.
Pendidikan dan Karier
Nathan Rosen adalah seorang fisikawan teoretis yang dikenal luas karena kontribusinya dalam fisika kuantum dan relativitas umum. Lahir pada 22 Maret 1909 di Brooklyn, New York, Rosen menjadi salah satu ilmuwan yang berperan penting dalam menjembatani pemahaman kita tentang hubungan antara relativitas dan mekanika kuantum. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah kolaborasinya dengan Albert Einstein dan Boris Podolsky, yang menghasilkan makalah terkenal tentang Einstein-Podolsky-Rosen (EPR) Paradox pada tahun 1935.
Kontribusi Ilmiah
Pada tahun 1935, Rosen bekerja sama dengan Einstein untuk mengembangkan model matematis yang kini dikenal sebagai Einstein-Rosen Bridge, atau lebih populer disebut "lubang cacing." Konsep ini menggambarkan jalan pintas teoretis dalam ruang-waktu yang dapat menghubungkan dua lokasi yang berjauhan. Meskipun awalnya dimaksudkan untuk menjelaskan sifat lubang hitam, ide ini kemudian menjadi dasar bagi spekulasi ilmiah tentang perjalanan antar-dimensi dan perjalanan waktu.
Di tahun yang sama, bersama Einstein dan Boris Podolsky, Rosen ikut menulis makalah tentang EPR Paradox, yang menantang interpretasi mekanika kuantum oleh Niels Bohr. Paradox ini memperkenalkan konsep "keterikatan kuantum" (quantum entanglement), yang menjadi pusat penelitian dalam fisika kuantum modern, termasuk pengembangan teknologi seperti komputer kuantum dan komunikasi kuantum.
Kehidupan Pribadi dan Warisan
Setelah meninggalkan Princeton, Rosen melanjutkan karier akademiknya di berbagai institusi, termasuk di Palestina (sekarang Israel), di mana ia menjadi salah satu pendiri Departemen Fisika di Technion – Israel Institute of Technology. Di sana, ia berperan besar dalam membangun tradisi penelitian fisika teoretis di Israel.
Nathan Rosen meninggal pada 18 Desember 1995, tetapi kontribusinya terhadap fisika tetap menjadi inspirasi bagi para ilmuwan di seluruh dunia. Karyanya, terutama tentang lubang cacing dan keterikatan kuantum, terus menjadi subjek penelitian dan spekulasi ilmiah, baik dalam fisika teoretis maupun dalam budaya populer melalui film dan literatur sains fiksi.
Rosen adalah contoh sempurna dari seorang ilmuwan yang tidak hanya mengeksplorasi batas-batas pengetahuan, tetapi juga membuka jalan bagi generasi berikutnya untuk memahami misteri alam semesta.

