24 NOVEMBER.
Bu, bulan November datang lagi. Ada rentang waktu aku pernah tidak suka bulan ini karena ia memakan angka pada usiaku. Hingga suatu malam aku termenung lama dan mengubah sudut pandangku pada November.
Aku menyadari, November adalah bulan yang kau tunggu-tunggu. Di November bunga-bunga bermekaran di dadamu. Kau menghitung hari, setiap hari berjalan kau merasa makin deg-degan.
Hingga disuatu hari November itu, setelah kau berjuang antara hidup dan mati, aku lahir dari rahimmu. Kini aku selalu menunggu November. Aku mencintai November sebagai cara mengenang bagaimana kau telah berjuang sepenuh jiwamu.
Semoga Allah mencintaimu馃馃徎
Bu, bulan November datang lagi. Ada rentang waktu aku pernah tidak suka bulan ini karena ia memakan angka pada usiaku. Hingga suatu malam aku termenung lama dan mengubah sudut pandangku pada November.
Aku menyadari, November adalah bulan yang kau tunggu-tunggu. Di November bunga-bunga bermekaran di dadamu. Kau menghitung hari, setiap hari berjalan kau merasa makin deg-degan.
Hingga disuatu hari November itu, setelah kau berjuang antara hidup dan mati, aku lahir dari rahimmu. Kini aku selalu menunggu November. Aku mencintai November sebagai cara mengenang bagaimana kau telah berjuang sepenuh jiwamu.
Semoga Allah mencintaimu馃馃徎
24 NOVEMBER.
Bu, bulan November datang lagi. Ada rentang waktu aku pernah tidak suka bulan ini karena ia memakan angka pada usiaku. Hingga suatu malam aku termenung lama dan mengubah sudut pandangku pada November.
Aku menyadari, November adalah bulan yang kau tunggu-tunggu. Di November bunga-bunga bermekaran di dadamu. Kau menghitung hari, setiap hari berjalan kau merasa makin deg-degan.
Hingga disuatu hari November itu, setelah kau berjuang antara hidup dan mati, aku lahir dari rahimmu. Kini aku selalu menunggu November. Aku mencintai November sebagai cara mengenang bagaimana kau telah berjuang sepenuh jiwamu.
Semoga Allah mencintaimu馃馃徎
