Sampai saat ini aku tidak pernah berniat mencari jawabannya. Mengapa aku harus tidak menyukai pada hal yang baru dan tidak bisa bertahan lama. Kadang aku hanya merasa ingin hidup seperti di sebuah pengasingan. Menyukai gerak-gerik suasana pengalihan, dan membatasi apapun itu tentang keterlibatan sebuah rasa (emosional).
Kini aku hanya ingin menjadi seorang yang akan mengabadikan momen manusia sekitar dengan ragam seluk-beluk cerita asmaranya. Aku hanya ingin seperti menuliskan kisah mereka (mendengarkan). Dan bukan lagi menjadi objek seseorang untuk bahan cerita yang salah—yang selalu di ulang-ulang.
Aku bukanlah orang yang tertutup, namun kisah di hidupku menurut diri sendiri pun—seperti tidak ada yang menarik. Mungkin suatu hari nanti, aku akan menemukan seseorang yang tertarik. Memandangku seperti sebuah buku, hanya menyukaiku dengan cara membacaku. Seperti seseorang yang setia mendengarkan tanpa banyak bertanya, hanya mencoba resapi tanpa menghakimi lawan bicaranya. Seperti membaca dan cukup mengamati dengan "membacanya".
Katabumbi
Kini aku hanya ingin menjadi seorang yang akan mengabadikan momen manusia sekitar dengan ragam seluk-beluk cerita asmaranya. Aku hanya ingin seperti menuliskan kisah mereka (mendengarkan). Dan bukan lagi menjadi objek seseorang untuk bahan cerita yang salah—yang selalu di ulang-ulang.
Aku bukanlah orang yang tertutup, namun kisah di hidupku menurut diri sendiri pun—seperti tidak ada yang menarik. Mungkin suatu hari nanti, aku akan menemukan seseorang yang tertarik. Memandangku seperti sebuah buku, hanya menyukaiku dengan cara membacaku. Seperti seseorang yang setia mendengarkan tanpa banyak bertanya, hanya mencoba resapi tanpa menghakimi lawan bicaranya. Seperti membaca dan cukup mengamati dengan "membacanya".
Katabumbi
Sampai saat ini aku tidak pernah berniat mencari jawabannya. Mengapa aku harus tidak menyukai pada hal yang baru dan tidak bisa bertahan lama. Kadang aku hanya merasa ingin hidup seperti di sebuah pengasingan. Menyukai gerak-gerik suasana pengalihan, dan membatasi apapun itu tentang keterlibatan sebuah rasa (emosional).
Kini aku hanya ingin menjadi seorang yang akan mengabadikan momen manusia sekitar dengan ragam seluk-beluk cerita asmaranya. Aku hanya ingin seperti menuliskan kisah mereka (mendengarkan). Dan bukan lagi menjadi objek seseorang untuk bahan cerita yang salah—yang selalu di ulang-ulang.
Aku bukanlah orang yang tertutup, namun kisah di hidupku menurut diri sendiri pun—seperti tidak ada yang menarik. Mungkin suatu hari nanti, aku akan menemukan seseorang yang tertarik. Memandangku seperti sebuah buku, hanya menyukaiku dengan cara membacaku. Seperti seseorang yang setia mendengarkan tanpa banyak bertanya, hanya mencoba resapi tanpa menghakimi lawan bicaranya. Seperti membaca dan cukup mengamati dengan "membacanya".
Katabumbi

