Paul von Hindenburg (1847–1934) adalah seorang jenderal Jerman yang terkenal karena perannya dalam Perang Dunia I dan kemudian menjadi Presiden Jerman. Sebagai seorang perwira militer, ia dikenal atas kepemimpinan yang sukses dalam beberapa pertempuran besar selama perang, termasuk kemenangan di Pertempuran Tannenberg (1914), yang menjadikannya salah satu pahlawan perang Jerman.
Setelah Perang Dunia I, Hindenburg terlibat dalam kehidupan politik Jerman. Pada tahun 1925, ia terpilih sebagai Presiden Republik Weimar, menggantikan Friedrich Ebert. Selama masa kepresidenannya, situasi politik Jerman semakin terpolarisasi dengan berkembangnya ideologi ekstrem, termasuk N*zi. Pada 1933, Hindenburg menunjuk Adolf Hitl*r sebagai Kanselir Jerman, sebuah keputusan yang berkontribusi pada kebangkitan N*zi dan berakhirnya Republik Weimar. Hindenburg meninggal pada tahun 1934, dan setelah kematiannya, Hitl*r menggabungkan jabatan Presiden dan Kanselir untuk menjadi diktator penuh di Jerman.
Setelah Perang Dunia I, Hindenburg terlibat dalam kehidupan politik Jerman. Pada tahun 1925, ia terpilih sebagai Presiden Republik Weimar, menggantikan Friedrich Ebert. Selama masa kepresidenannya, situasi politik Jerman semakin terpolarisasi dengan berkembangnya ideologi ekstrem, termasuk N*zi. Pada 1933, Hindenburg menunjuk Adolf Hitl*r sebagai Kanselir Jerman, sebuah keputusan yang berkontribusi pada kebangkitan N*zi dan berakhirnya Republik Weimar. Hindenburg meninggal pada tahun 1934, dan setelah kematiannya, Hitl*r menggabungkan jabatan Presiden dan Kanselir untuk menjadi diktator penuh di Jerman.
Paul von Hindenburg (1847–1934) adalah seorang jenderal Jerman yang terkenal karena perannya dalam Perang Dunia I dan kemudian menjadi Presiden Jerman. Sebagai seorang perwira militer, ia dikenal atas kepemimpinan yang sukses dalam beberapa pertempuran besar selama perang, termasuk kemenangan di Pertempuran Tannenberg (1914), yang menjadikannya salah satu pahlawan perang Jerman.
Setelah Perang Dunia I, Hindenburg terlibat dalam kehidupan politik Jerman. Pada tahun 1925, ia terpilih sebagai Presiden Republik Weimar, menggantikan Friedrich Ebert. Selama masa kepresidenannya, situasi politik Jerman semakin terpolarisasi dengan berkembangnya ideologi ekstrem, termasuk N*zi. Pada 1933, Hindenburg menunjuk Adolf Hitl*r sebagai Kanselir Jerman, sebuah keputusan yang berkontribusi pada kebangkitan N*zi dan berakhirnya Republik Weimar. Hindenburg meninggal pada tahun 1934, dan setelah kematiannya, Hitl*r menggabungkan jabatan Presiden dan Kanselir untuk menjadi diktator penuh di Jerman.

